Prevalensi maloklusi pada tahun 2008 di Indonesia mencapai 80% dan menduduki
peringkat ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal. Perawatan ortodonti
diperlukan untuk memperbaiki permasalahan maloklusi. Setelah perawatan ortodonti
selesai, hasil perawatan perlu dipertahankan agar tidak kembali ke posisi semula
dengan memakai retainer, untuk itu dokter gigi harus memahami mengenai faktorfaktor yang menyebabkan relaps dan macam-macam retainer yang dapat digunakan
untuk mecegah terjadinya relaps. Studi di Inggris menunjukkan bahwa periode
retainer atau retensi umumnya berlangsung selama 12 bulan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui lama pemakaian retainer pasca perawatan ortodonti
pada pasien poliklinik ortodonti RS. Daan Mogot bulan Januari – Desember tahun
2019. Sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling sebanyak 35
responden. Data yang digunakan yaitu menggunakan data primer yang diambil
rekam medis dengan mencatat riwayat catatan pasien pasca perawatan ortodonti.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar pasien pasca perawatan ortodonti
memakai retainer lepasan 22 orang (62,8%) dan sebagian besar menggunakan
retainer memerlukan waktu > 9 bulan,dan jenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan laki-laki yang menggunakan retainer lepasan maupun cekat, serta lama
pemakaian retainer > 9 bulan pasca perawatan ortodonti paling banyak terdapat
pada perempuan dibandingkan laki-laki.