Evaluasi sistem pengelolaan bahan habis pakai di Jurusan Ortotik Prostetik Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Sudut pandang jajaran manajemen
Latar Belakang. : Ditemukan masalah dalam kegiatan penyelesain projek di
laboratorium. Rancangan kegiatan praktikum yang seharusnya dapat diselesaikan dalam
kurun waktu 2 minggu, tapi pada keadaan dilapangan praktikum diselesaikan dalam
waktu 3 minggu. Hal tersebut terjadi kurangnya waktu penyelesaian projek yang
disebabkan adanya keterbatasan bahan habis pakai, alat laboratorium, ruang
laboratorium mesin, dan kemampuan dari mahasiswa. Dalam pengamatan sistem
pengelolaan bahan habis pakai di Jurusan Ortotik Prostetik Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta I, sudah ada perubahan sistem pengelolaan bahan habis pakai
berbasis manual menjadi sistem pengelolaan bahan habis pakai berbasis digital.
Tujuan. : Mengevaluasi sistem pengelolaan bahan habis pakai berbasis manual
dengan sistem pengelolaan bahan habis pakai berbasis digital yang telah digunakan di
Jurusan Ortotik Prostetik.
Metode : Penelitian kuantitatif dengan telaah deskriptif. Partisipan berjumlah 8
orang dari jajaran manajemen di Jurusan Ortotik Prostetik.
Hasil. : Sistem pengelolaan bahan habis pakai berbasis digital ditemukan
adanya efektifitas dan efisien dalam sistem tata kelola. Dan tercapainya tujuan/luaran
berdasarkan indikator atau ketetapan yang telah dibuat oleh jajaran manajemen dalam
mengambil keputusan terkait pengadaan barang secara tepat dan sesuai dengan
kebutuhan.
Kesimpulan. : Sistem pengelolaan bahan habis pakai berbasis digital efektif dan
efisien untuk memonitoring persediaan barang di gudang sehingga jajaran manajemen
dapat mengambil keputusan terkait perencanaan, penganggaran dan pengadaan barang;
dan kegiatan terkait monitoring dan evaluasi barang.
Saran. : Adanya sosialisasi dan penambahan fitur pada sistem aplikasi untuk
menunjang agar tercapainya tujuan / luaran berdasarkan indikator atau ketetapan yang
telah dibua
Kepustakaan : 35
Tahun : 2012 - 2019
Kata Kunci : manajemen logistik, sistem informasi, Focus Group Discussion