Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gagal Jantung Kongestif (CHF) Dalam Kontek Keluarga Di Rt 05 Rw 08 Pejaten Timur Jakarta Selatan : Nurse Care Of Mrs. S With Congestive Heart Failure (CHF) on Family Contex at Rt 05 Rw 08 Kelurahan East Pejaten Sub District Pasar Minggu South Jakarta
1. Berdasarkan hasil pengkajian dengan cara wawancara,observasi lingkungan dan pemeriksaan fisik dibandingkan dengan teori yang ada, dapat menyimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang berarti antara teori CHF dengan hasil pengkajian keperawatan pada Tn. S dari tanda dan gejala yang diungkapkan klien pada saat pengkajian dan riwayat dirawat di rumah sakit, dapat menunjukkan bahwa klien mengalami gagal jantung kiri dan kanan dibuktikan dari hasil interpetasi ekg klien pada tanggal 22 juli 2019 yaitu sinus rithm dengan LAD, LVH, injuri anteroseptal. Diagnosa keperwatan yang ditemukan pada klien yang sesuai dengan teori yang dikemukaan oleh Smeltzer & Bare (2015) dan SDKI (2016) Resiko Penurunan Curah Jantung berhubungan dengn perubahan kontraktilitas, Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (CHF), Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai Gagal Jantung Kongestif (CHF). Pada perumusan diagnosa ini sudah sesuai dengan teori dan beberapa
53
jurnal sehingga mendukung pencapaian tujuan dilakukannya asuhan keperawatan pada Tn. S.
2. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien yang sesuai dengan teori yang dikemukaan oleh Smeltzer & Bare (2015) dan SDKI (2016) Resiko Penurunan Curah Jantung berhubungan dengn perubahan kontraktilitas, Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (CHF), Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai Gagal Jantung Kongestif (CHF). Pada perumusan diagnosa ini sudah sesuai dengan teori dan beberapa jurnal dirumuskannya diagnosa.
3. Perencanaan keperawatan pada Tn. S telah disusun sesuai teori atau konsep dasar asuhan keperawatan. Perencanaan yang disusun untuk mengatasi tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang mengatasi, aktivitas yang diperbolehkan, nyeri dada, serta pengetahuan tentang penyakit jantung yang dialami Tn. S. Dalam penyusunan rencana keperawatan penulis tidak menggunakan perencanaan yang ada pada teori.
4. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada Tn. S sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, dimana dalam perencanaan penulis memperhatikan prinsip-prinsip penatalaksanaan asuhan keperawatan antara lain interaksi dimana fokusnya adalah komunikasi, dinamika dan hubungan internal keluarga, struktur, fungsi serta saling ketergantungan subsistem keluarga dengan kesehatan di lingkungannya, Pendekatan yang dilakukan adalah pemecahan masalah melalui kemampuan yang dimiliki keluarga, melibatkan peran serta aktif seluruh anggota keluarga, memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya yang ada untuk kepentingan kesehatan, berkolaborasi dengan dengan profesi lain medis maupun non medis yang ada disekitar wilayah keluarga.
5. Evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan untuk diagnosa defisit pengetahuan sudah teratasi , resiko penurunan curah jantung dan nyeri akut masih tetap beresiko mengingat penyakit ini merupakan Penyakit
Tidak Menular (PTM) yaitu penyakit dengan kategori kronis yang perlu penanganan tepat guna mencegah terjadinya serangan jantung secara mendadak yang disebabkan oleh perilaku yang tidak sesuai anjuran seperti ketidakpatuhan minum obat, tidak melakukan diet, beraktivitas berat, dan lain-lain. Selama dilakukan asuhan keperawatan Tn. S selalu mematuhi anjuran yang diberikan seperti minum obat secara teratur dengan dosis dan waktu pemberian yang benar, kontrol rutin ke Rumah Sakit, tidak beraktivitas berat, mengkonsumsi makanan yang sehat dan melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk meminimalisir nyeri apabila nyeri timbul secara tiba-tiba.