Asuhan keperawatan pada Ny.T yang mengalami kehamilan Trimester III (40 Minggu) dengan diagnosa G1P0A0 di Poli KIA RSUD Jati Padang /Nursing care to Mrs. T who experienced Trimester III pregnancy (40 Weeks) with a diagnosis of G1P0A0 at the KIA Polyclinic of Padang Padang Hospital
Pengkajian keperawatan terhadap Ny.T yang mengalami kehamilan trimester III (40 minggu) dengan diagnosa G1P0A0 menghasilkan data subjektif dan objektif yang memiliki kesesuaian dan kesenjangan dengan teori. Kesesuaian kasus dengan teori terdapat pada data frekuensi BAK meningkat 9x/hari dan sering terbangun di malam hari, mengeluh tidur tidak nyenyak karena sulit mencari posisi untuk tidur, mammae kanan dan kiri simetris, tidak ada benjolan kanan dan kiri, aerola mamae kanan dan kiri menonjol tidak ada lesi, dan colostrum sudah keluar sedikit, terdapat linea nigra, striae lividae, pemeriksaan penunjang, dan terapi obat. Kesenjangan kasus dengan teori terdapat data keluhan klien tidak memiliki gangguan pernapasan, nyeri pada ulu hati, kram pada tungkai.
Diagnosa keperawatan terhadap Ny.T yang mengalami kehamilan trimester III (40 minggu) dengan diagnosa G1P0A0 menghasilkan tiga diagnosa keperawatan yang didukung oleh teori, antara lain gangguan pola tidur, keletihan, dan defisit pengetahuan tentang posisi melahirkan. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (kondisi klinis: kehamilan) didukung oleh etiologi, data subjektif dan objektif yang sesuai dengan teori, etiologi yang ditetapkan dalam diagnosa keperawatan sudah sesuai dengan kondisi klinis yang ditunjukkan. Kondisi klinis klien menunjukkan gangguan pola tidur yang dialami klien karena kehamilan. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan). Keletihan didukung oleh data subjektif dan objektif yang sesuai dengan teori, dan etiologi yang ditetapkan dalam diagnosa keperawatan sesuai dengan teori. Defisit pengetahuan tentang posisi melahirkan berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Defisit pengetahuan tentang
posisi melahirkan didukung oleh etiologi, data subjektif, dan objektif yang sesuai dengan teori.
Perencanaan keperawatan terhadap Ny.T yang mengalami kehamilan trimester III (40 minggu) dengan diagnosa G1P0A0 untuk diagnosa pertama gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (kondisi klinis: kehamilan) memiliki kesesuaian dan kesenjangan dengan teori. Kesesuaian terdapat pada intervensi observasi dan terapeutik. Kesenjangan terdapat pada penetapan waktu intervensi dukungan tidur yang hanya 2 jam. Perencanaan kedua untuk diagnosa keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan) memiliki kesesuaian dan kesenjangan dengan teori. Kesesuaian terdapat pada intervensi observasi dan edukasi. Kesenjangan terdapat pada waktu intervensi manajemen energi yang hanya 2 jam. Perencanaan keperawatan untuk diagnosa ketiga defisit pengetahuan tentang posisi melahirkan berhubungan dengan kurang terpapar informasi memiliki kesesuaian dengan teori. Kesesuaian terdapat pada intervensi mengenai edukasi kesehatan.
Implementasi keperawatan terhadap Ny.T yang mengalami kehamilan trimester III (40 minggu) dengan diagnosa G1P0A0 sesuai dengan intervensi keperawatan berdasarkan teori yang dibuat. Semua implementasi dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam pelaksanaan keperawatan, penulis dapatkan klien sangat kooperatif selama pemberian asuhan keperawatan sehingga memudahkan penulis dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan maternitas. Terdapat faktor penghambat saat dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai posisi melahirkan tidak terdapat tempat yang tepat sehingga kurang kondusif.
Evaluasi keperawatan terhadap Ny.T yang mengalami kehamilan trimester III (40 minggu) dengan diagnosa G1P0A0 terdapat satu diagnosa yaitu defisit pengetahuan tentang posisi melahirkan berhubungan dengan kurang terpapar informasi sudah mengarah pada kriteria hasil yang sudah ditentukan penulis. Semua masalah yang penulis angkat dua diantaranya yaitu diagnosa pertama
gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (kondisi klinis: kehamilan) penyelesaian masalah tidak dapat dicapai sesuai dengan waktu disebabkan klien belum mampu beradaptasi dengan masalah yang dialami karena ini merupakan pengalaman kehamilan pertama klien dan diagnosa kedua keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan) penyelesaian masalah tidak dapat dicapai sesuai dengan waktu disebabkan klien belum mampu beradaptasi dengan masalah yang dialami karena ini merupakan pengalaman kehamilan pertama.