Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Pasca Stroke dalam Konteks Keluarga di RT 09 RW 08 Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan / Nursing Care of Mrs.S with Post Stroke on Family Context at RT 09 RW 08 East Pejaten Pasar Minggu South Jakarta
Penulis menyimpulkan sesuai dengan tahapan yang ada dalam proses keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Asuhan keperawatan individu pada Ny.S yang mengalami pasca stroke dalam konteks keluarga di RT 09 RW 08 Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan yang dilakukan selama 3 hari pada tanggal 11 – 13 Maret 2020 telah sesuai dengan tahapan proses keperawatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengkajian Keperawatan
Hasil pengkajian pada klien diperoleh berdasarkan hasil wawancara, observasi lingkungan, dan pemeriksaan fisik pada klien. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya kelemahan otot pada bagian kiri klien, terutama tangan kiri yang sudah tidak pernah digunakan untuk aktivitas sehingga kaku dan gerakannya terbatas. Sumber data pengkajian ini didapatkan dari klien dan keluarga. Hasil pengkajian yang dilakukan tidak terdapat kesenjangan dari teori maupun kasus yang ditemukan.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengumpulan data tersebut, penulis merumuskan diagnosa yang dibandingkan antara teori dan kasus, yaitu defisit pengetahuan tentang stroke, gangguan mobilitas fisik, dan ketidakpatuhan terhadap program pengobatan atau perawatan. Pada perumusan diagnosa ini memiliki kesenjangan antara teori dan kasus yang ditemukan pada keluarga Ny.S. pada kasus tidak diangkat masalah keperawatan risiko perfusi serebral tidak efektif, karena Ny.S saat ini
37
keadaannya stroke fase rehabilitasi atau yang sudah lama terjadi, bukan stroke fase akut.
3. Perencanaan Keperawatan
Pada penyusunan intervensi keperawatan ini disusun berdasarkan kebutuhan klien. Intervensi ini ditujukan untuk mengurangi dan mengatasi masalah yang ada. Penyusunan perencanaan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan klien dan keluarga dengan harapan implementasi dapat dilakukan secara optimal. Pada tahap intervensi ini penulis berfokus untuk memenuhi pengetahuan lebih dalam tentang penyakit stroke Ny.S, mengatasi masalah gangguan mobilitas fisik, dan mencegah kekambuhan pada penyakit stroke Ny.S. Intervensi yang disusun disesuaikan dengan teoir dan kebutuhan klien dan keluarga.
4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan Tindakan keperawatan yang penulis lakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah disusun sebelumnya. Penulis melakukan Tindakan yang telah dibuat dengan melibatkan keluarga. Tindakan yang dilakukan terfokus pada masalah yang klien alami seperti meningkatkan kognitif atau pengetahuan keluarga mengenai stroke; kemudian melakukan Latihan ROM setiap hari pada bagian tubuh yang mengalami kelemahan, dan memberikan penkes tentang stroke dan penanganannya. Ketika melakukan implementasi kepada keluarga tersebut terdapat faktor penghambat dan faktor pendukung yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.
5. Evaluasi Keperawatan
Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari kunjungan dan evaluasi dilakukan pada hari terakhir implementasi keperawatan. Pada diagnosa yang penulis ambil terdapat satu diagnosa yang teratasi yaitu pada masalah defisit pengetahuan tentang penyakit stroke. Masalah yang
belum teratasi dan membutuhkan monitoring lebih lanjut yaitu masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik dan ketidakpatuhan terhadap program pengobatan atau perawatan. Gangguan mobilitas fisik belum teratasi karena efek stroke biasanya terjadi gejala sisa berupa kelemahan anggota gerak, namun hal tersebut bisa dioptimalkan melalui Latihan gerak sendi dan menggunakan alat bantu gerak untuk memberikan dukungan saat mobilitas fisik. Sedangkan ketidakpatuhan belum teratasi karena klien belum ke pelayanan kesehatan. Maka Intervensi dilanjutkan kembali oleh keluarga. Intervensi yang dilanjutkan terfokus pada latihan pergerakan sendi ROM setiap hari, diit sesuai anjuran, dan kontrol ke pelayanan kesehatan.