PENGARUH PENGGUNAAN KNEE ANKLE FOOT ORTHOSIS (KAFO) PADA PASIEN POLIOPARALYSIS TERHADAP EFIKASI DIRI (THE EFFECT OF USING KNEE ANKLE FOOT ORTHOSIS (KAFO) FOR POLIOPARALYSIS PATIENTS ON SELFEFICATION )
Latar Belakang. WHA (2012) eradikasi polio adalah salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat dan perlu disusun suatu strategi menuju eradikasi polio. WHO (2014) Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR). Penelitian Al-Qutab, 2011 menyatakan bahwa efikasi diri akan mempengaruhi pola pikir serta dapat merubah pola sikap seseorang sehingga dapat melakukan suatu tindakan seperti mencari pengobatan agar dapat sembuh dan berperilaku sehat
Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri seperti kepercayaan diri, keyakinan akan kemampuan melakukan sesuatu secara mandiri dan pola pikir yang sehat terhadap pasien polioparalysis yang menggunakan KAFO.
Metode. Kuantitatif dengan penelitian observasi analitik desain Case Control (kasus control), yang di lakukan dengan cara membandingkan antara 2 kelompok yaitu kelompok kasus yaitu pasien polioparalysis dan kelompok control yaitu menggunakan KAFO.
Hasil. Dari 42 pasien total keseluruhan pengguna KAFO (22 orang) dan non KAFO (20 orang) diketahui bahwa sebagian besar pasien polioparalysis yang menggunakan KAFO memiliki nilai tingkat efikasi diri lebih tinggi dibandingkan pasien polioparalysis yang tidak menggunakan KAFO (39,27% menggunakan KAFO dan 32.35% tidak menggunakan KAFO)
Kesimpulan. Adanya perbedaan yang signifikan antara pasien polioparalysis yang menggunakan KAFO terhadap efikasi diri, pasien polioparalysis yang tidak menggunakan KAFO terhadap efikasi diri dan perbedaan antara pengguna KAFO dan tidak menggunakan KAFO terhadap efikasi diri.
Saran. Penambahan jumlah responden dan standar operasional tentang perawatan efikasi diri pasien polioparalysis (Background. WHA (2012) eradication of polio is one of the issues of public health emergencies and a strategy needs to be developed to eradicate polio. WHO (2014) Indonesia has successfully receivedfree polio certification with WHO member countries in the Southeast Asia Region (SEAR). Al-Qutab's research, 2011 states that self-efficacy will influence thinking patterns can change the pattern of attitudes a person can take action such as seeking treatment in order to recover and behave healthy
Aim. To determine the effect of POLIOPARALYSIS patients who use KAFO on self-efficacy such as confidence in the ability to do things independently and a healthy mindset
Method.Quantitative with observationanalytic of Case Control design, which was done by comparing between two groups, namely the case group ispolyoparalysis patient and the control group using KAFO.
Result.Of the 42 patients in total KAFO (22 people) and non KAFO users (20) it was found that most polyoparalysis patients who used KAFO had higher self-efficacy values than polyoparalysis patients who did not use KAFO (39.27% used KAFO and 32.35% not using KAFO)
Conclusion.There is a significant relation between age, the level of education, time of using prosthesis, the level of knowledge, the attitude on the level of patient compliance on patients with lower limb amputation.
Suggestion.Addition of the number of respondents and operational standards regarding the treatment of self-efficacy of POLIOPARALYSIS patients