Kehilangan gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak terjadi di masyarakat dalam yang dikarenakan dapat mengganggu fungsi dari gigi yaitu estetika, fungsi bicara dan fungsi pengunyahan, kehilangan gigi itu sendiri bisa disebabkan oleh karies, penyakit periodontal dan trauma. Kehilangan gigi juga sering dihubungkan dengan penambahan usia, dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Gambaran Kehilangan Gigi Pada Ibu Usia 30 – 60 Tahun di Pengajian Karang Tengah RT 005/03 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jumlah responden 40 orang, yaitu sebanyak 6 orang tidak ada gigi hilang dengan persentase 15%, 29 orang kehilangan gigi < 6 gigi dengan persentase 72.5%, 3 orang kehilangan gigi 6 – 10 gigi dengan persentase 7.5%, dan 2 orang kehilangan gigi > 10 gigi dengan persentase 5% total gigi hilang sebanyak 118 gigi hilang dengan rata – rata 3.0. sedangkan jumlah gigi hilang berdasarkan usia 30 – 60 tahun dengan hasil yang di dapat bahwa usia 30 – 35 tahun terdapat 2 responden persentase 5%, usia 36 – 40 tahun terdapat 8 responden persentase 20%, usia 41 – 45 tahun terdapat 10 responden persentase 25%, usia 46 – 50 tahun terdapat 7 responden pesentase 17.5%, usia 51 – 55 tahun terdapat 7 responden persentase 17.5%, usia 56 – 60 tahun terdapat 6 responden persentase 15%. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat gigi hilang sebanyak kurang lebih 3 – 4 gigi yang hilang di dalam mulut dan dapat disimpulkan juga dari rentan usia yang mempunyai banyak kehilangan gigi yaitu usia 56 – 60 tahun dengan gigi hilang sebanyak 34 gigi hilang. Diharapkan untuk responden yang mengalami gigi hilang untuk menggunakan protesa atau gigi palsu supaya dapat mengembalikan fungsi gigi seperti semula yaitu untuk mengunyah dan estetika bagi gigi yang hilang di bagian depan, dan disarankan untuk dapat lebih menjaga kesehatan gigi dan mulutya sehingga dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kehilangan gigi yang masih terdapat dalam mulut.