Dental anxiety atau kecemasan dental merupakan respon umum
yang akan dialami seseorang sebelum atau saat dilakukan tindakan perawatan gigi.
Kecemasan perawatan gigi biasanya berawal dari masa anak-anak, dan akan
berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Salah satu aspek terpenting dalam
mengatur tingkah laku anak dalam perawatan gigi adalah dengan mengontrol rasa
cemas, karena pengalaman yang tidak menyenangkan akan berdampak terhadap
perawatan gigi dimasa yang akan datang. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kecemasan terhadap perawatan gigi anak usia sekolah
dasar dengan menggunakan instrumen Children Fear Survey Schedule – Dental
Subscale. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional studies (potong lintang) pada 60 responden. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengasopsi kuesioner Children
Fear Survey Schedule – Dental Subscale (CFSS-DS). Hasil: Responden memiliki
tingkat kecemasan ringan yaitu 30 responden (60%), kecemasan sedang 11
responden (18.3%), dan kecemasan tinggi 13 responden (21.7%). Berdasarkan
pertanyaan pada kuesioner CFSS-DS responden tidak takut jika disuruh membuka
mulut (85%), dan takut sekali jika dokter gigi mengebur gigi (25%). Kecemasan
ringan terhadap perawatan gigi berdasarkan karakteristik yang memiliki persentase
paling tinggi yaitu dengan jenis kelamin laki-laki (40%), usia <11 tahun maupun
≥11 tahun (30%), dan kelas V (35%). Kesimpulan: Paling banyak responden
memiliki kecemasan ringan kemudian disusul dengan kecemasan tinggi, maka
dalam menangani hal ini diperlukan melakukan berbagai metode pengelolaan
tingkah laku dalam mengatasi penurunan kecemasan perawatan gigi.