REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S YANG MENGALAMI GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG SADEWA RUMAH SAKIT DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

1. Pengkajian keperawatan yang dilakukan pada Tn.S pada tanggal 21
Desember 2021 didapatkan oleh penulis melalui wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, dan informasi dari perawat ruangan, serta menelaah
data rekam medik klien. Hasil dari pengkajian menurut teori dan praktik
lapangan yang penulis dapatkan sudah sesuai yaitu data subjektifnya
adalah klien mengatakan suka melihat bayang-bayang berwarna merah
muda pada saat setelah shalat shubuh dan malam harisebelum tidur dan
data objektifnya klien tampak berbicara sendiri, kontak mata klien
kurang, fokus dan konsentrasi klien berkurang, klien berbicara dengan
inkoheren (pembicaraan yang sukar atau tidak dapat dimengerti), klien
tampak ekspresi bingung, tampak sesekali menyendiri saat
halusinasinya muncul, klien tampak sering terdiam, melamun,
terkadang suka mengalihkan pandangan dan terfokus hanya pada satu
arah.
2. Diagnosa keperawatan yang penulis dapatkan ada tiga yaitu gangguan
persepsi sensori : halusinasi penglihatan, perilaku kekerasan, dan harga
diri rendah kronis. Dan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Penglihatan menjadi diagnosa utama klien berdasarkan teori yang
disebabkan oleh harga diri rendah kronis dan akibatnya terjadi perilaku
kekerasan.
3. Perencanaan keperawatan untuk mengatasi tiga diagnosa utama yang
ditemukan penulis sudah sesuai dengan ketentuan dan standar
keperawatan pada klien yaitu dengan membina hubungan saling percaya
dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: sapa klien dengan
ramah baik verbal maupun non verbal, perkenalkan nama, nama
panggilan dan tujuan perawat berkenalan, tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai klien, buat kontrak yang jelas, kebutuhan
dasar klien, tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien,
dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien, adakan
kontrak sering dan singkat secara bertahap, observasi tingkah laku klien
terkait dengan halusinasinya, tanyakan penyebab perilaku kekerasannya
dan harga diri rendah kronisnya serta berikan pujian atas kemampuan
yang dimiliki klien.
4. Implementasi keperawatan yang dilakukan penulis pada tanggal 21
sampai dengan 24 Desember 2021 menggunakan komunikasi terapeutik
dan semua sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat.
Evaluasi keperawatan yang dilakukan penulis pada tanggal 21 sampai
dengan 24 Desember 2021 untuk gangguan persepsi sensori : halusinasi
penglihatan, perilaku kekerasan, dan harga diri rendah kronis. Penulis
mendapatkan hasil evaluasi klien pada tanggal 24 Desember 2021 yaitu
Tn.S menunjukkan peningkatan yaitu verbalisasi melihat bayangan
menurun, respons sesuai stimulus membaik, konsentrasi membaik,
kontak mata fokus pada lawa bicara, klien dapat melakukan aktivitas
sesuai jadwal, klien sudaj karang mondar-mandir dan melamun, klien
mampu mengendalikan halusinasinya dengan cara menghardik, klien
mampu merapihkan tempat tidur secara mandiri, klien tidak
menunjukkan perilaku kekerasan, klien mampu mengidentifikasi aspek
positif yang dimiliki, perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan
positif meningkat, serta klien terlihat patuh untuk minum obat secara
mandiri. Terapi farmakologi yang didapat yaitu seroquel 1 x 400 mg per
oral(malam), depakote 1 x 500 mg per oral(pagi), haloperidol 2 x 5 mg
per oral(pagi dan malam), dan THP (Trihexypenidhyl) 2 x 2 mg per oral
(pagi dan malam).
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Heni Nurhaeni
Pengarang : Khairunnisa Asshofat
NIM : P17120018058
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.075 KHA a 2022
ISBN/ISSN :
Legalization : 2022-00-00
Subyek : Keperawatan Jiwa
Asuhan Keperawatan
Klasifikasi : KP.075 KHA a 2022
Jenis : Tugas Akhir Jurusan Keperawatan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : x,54 hlm.;ilus.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...