REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Yang Mengalami Gagal Ginjal Kronik (GGK) Stadium 4 Di Ruang Rawat Cempaka Atas Gedung B RSUD Tarakan Jakarta Pusat

1. Pengkajian Keperawatan
Pada pengkajian keperawatan Tn. A sesuai dengan referensi yang ada, dan
diperoleh data klien dirawat di ruang cempaka RSUD Tarakan Jakarta Pusat
dengannkeluhan sesakinafas, pusing dan lemah, sesak yang dirasakan ketika
klien sehabis kembali dari kamar mandi, serta pusing dirasakan ketika
pasien mendadak bangun saat sedang tidur, edema pada bagian eksremitas
bawah sinistra dan dextra grade +1 dan periorbital, tekanan darah
meningkat 162/112 mmHg, frekuensi nadi 70x/menit, frekuensi nafas
22x/menit, perkusi dada sonor, auskultasi dada vesikuler, terpasang
arteriovenous fistula pada eksremitas atas sinistra, hasil interpretasi AGD
yaitu alkalosis metabolic tidak terkompensasi, hasil laboratorium
hemoglobin dan hematokrit menurun, hasil ureum kreatinin terdapat
peningkatan dengan LFG 17.7 ml/menit/1.73m2
.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan yang menjadi prioritas pada Tn. A adalah
hipervolemia berhubunganndengan gangguan mekanisme regulasi,
gangguannpertukaran gasnberhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi perfusi,nintoleransi aktifitas berhubungan
dengannketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhanioksigen, dan
gangguannintegritas kulit/jaringan berhungan dengan kelebihan cairan.
Diagnosis keperawatan pada Tn. A yang mengalami gagal ginjal kronik
terdapat 4 diagnosis aktual dan hal ini sudah disesuaikan dengan referensi menurut standar diagnosis keperawatan Indonesia (SDKI, 2017) hal ini
sesuai dengan teori yang ada.

3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan yang disusun sedah sesuai dengan (SIKI, 2018)
dan disesuaikan dengan kondisi klien, perencanan keperawatan disusun oleh
penulis berdasarkan prioritas yang mengacu pada kegawatan dari masalah
dan disesuaikan dnegn kebutuhan klien. Pada diagnosis pertama gangguan
pertukaran gas yaitu pemberian terapi oksigen, pemantauan respirasi, dan
dalam terapi farmakologis yaitu klien diberikan obat natrium bikarbonat 3x1
mg via oral. Diagnosis kedua yaitu hipervolemia yaitu monitor intake dan
output, pembatasan asupan cairan, terapi farmakologis yaitu pemberian obat
spironolactone 1x 25 mg per oral. Diagnosis ketiga intoleransi aktifitas yaitu
melatih teknik nafas dalam, melakukan aktifitas secara bertahap. Diagnosis
keempat gangguan integritas kulit yaitu pemberian losion, menganjurkan
mengurangi bahan yang mengandung alcohol. Berdasarkan perencanaan
Tindakan keperawatan yang tertera pada standar intervensi keperawatan
Indonesia (PPNI, 2018) sesuai dengan perencaan Tindakan yang dilakukan
terhadap klien.

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun
penulis, namun terdapat beberapa intervensi yang tidak dilaksanakan yaitu
monitor pemeriksaan rontgen thorax karena pada Tn. A belum dijadwalkan
pemeriksaan rontgen thorax, monitor hasil AGD karena belum
dijadwalkannya pemeriksaan AGD sehingga penulis belum bisa memonitor
hasil AGD selanjutnya, melatih batuk efektif pada Tn. A karena tidak
tampak adanya sumbatan pada jalan nafas klien dan tidak adanya sputum
pada klien.

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan pada keempat diagnose keperawatan terdapat 4
diagnosis aktual yang 3 sudah teratasi yaitu hipervolemia, intoleransi
aktifitas, gangguan integritas kulit, dan satu diagnose yang belum teratasi
yaitu gangguan pertukaran gas yang dilanjutkan dengan persiapan
discharge planning
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Tarwoto
Pengarang : Salamah Widia
NIM : P17120019029
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.028 SAL a 2022
ISBN/ISSN :
Legalization : 2022-00-00
Subyek : GAGAL GINJAL KRONIK
Asuhan Keperawatan
Klasifikasi : KP.028 SAL a 2022
Jenis : Tugas Akhir Jurusan Keperawatan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : xi,58 hlm.;ilus.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...