REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Coronary Artery Disease (CAD) Three Vessels Disease (3VD) Pre dan Post Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di Ruang Rawat Inap PJT Lantai 5 RSUPN Cipto Mangunkusumo

Hasil pengkajian diperoleh dari proses anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan hasil
penunjang diagnostik serta rekam medis klien. Terdapat hasil pengkajian yang memiliki
kesesuaian dengan teori diantaranya nyeri dada yang dirasakan klien seperti tertekan benda
berat dan muncul terutama setelah beraktivitas selama ±5 menit, frekuensi napas 22x/menit,
sesak napas muncul setelah aktivitas, SaO2 96%, suara paru vesikuler serta faktor risiko
yang dialami oleh klien berupa penyakit DM tipe 2 sejak ±15 tahun yang lalu dan hipertensi.
Pemeriksaan Angiografi koroner juga ditemukan adanya tiga pembuluh darah epicardial
yang menyempit >50%. Selain itu, ada pula kesenjangan teori dengan hasil pengkajian
diantaranya tidak ditemukannya takikardi dikarenakan saat proses pengukuran nadi, klien
sedang rileks, dengan kondisi istirahat dan posisi duduk. Pemeriksaan BNP juga tidak
dilakukan pada klien karena belum tersedia di RSUP Cipto Mangunkusumo. Selama proses
pengkajian, tidak dirasakan hambatan yang berarti.

Penyusunan diagnosis keperawatan didasarkan pada pedoman Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia (SDKI) (PPNI, 2017). Diagnosis keperawatan yang ditemukan
sebelum dilaksanakan PCI ada tiga, diantaranya nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis (iskemia), intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, perfusi miokard tidak efektif
berhubungan dengan Hipertensi dan Diabetes Melitus. Sedangkan, diagnosis keperawatan
yang ditemukan setelah pelaksanaan PCI ada tiga, diantaranya nyeri akut berhubungan
dengan prosedur PCI, risiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan PCI,
dan defisit Pengetahuan tentang manajemen penyakit jantung koroner berhubungan dengan
kurang terpapar informasi.

Penyusunan rencana keperawatan didasarkan pada pedoman Standar Luaran Diagnosis
Keperawatan Indonesia (2019), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018),
kebutuhan dan kondisi klien, serta teori yang ada seperti rencana pemberian terapi
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri yaitu dengan manajemen nyeri non farmakologi
dikolaborasikan dengan pemberian obat nitrokaf.
Implementasi keperawatan dilaksanakan selama 3 hari dimulai tanggal 09 Februari hingga
11 Februari 2022 berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun. Selama pelaksanaan
tindakan keperawatan, kerja sama dengan perawat ruangan, tenaga medis dan klien terjalin
dengan baik, sehingga asuhan keperawatan dapat diberikan dengan baik disesuaikan juga
dengan kondisi dan kebutuhan klien serta SOP Rumah Sakit.

Evaluasi keperawatan akhir dilakukan pada tanggal 11 Februari 2022, hasilnya keseluruhan
diagnosis teratasi dengan tercapainya kriteria hasil yang telah disusun, serta kondisi klien
yang memungkinkan sehingga masalah dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Tri Endah Pangastuti
Pengarang : Faradilah Shafa
NIM : P17120019015
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.015 FAR a 2022
ISBN/ISSN :
Legalization : 2022-00-00
Subyek : Coronary Artery Disease
Asuhan Keperawatan
Klasifikasi : KP.015 FAR a 2022
Jenis : Tugas Akhir Jurusan Keperawatan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : x,52 hlm.;ilus.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...