REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan pada Tn. P yang Mengalami Tuberkulosis Paru di Ruang Rawat Inap Lily Lantai 8 RSUD Tarakan Jakarta Pusat

1. Hasil pengkajian pada Tn. P didapatkan beberapa data yang berkesesuaian
dengan teori. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi
keadaan klien, melakukan pemeriksaan fisik, melihat pemeriksaan penunjang
dari rekam medis, serta mendapatkan informasi tambahan dari perawat
ruangan. Pada saat dilakukan pengkajian klien dan keluarga kooperatif.

2. Diagnosa keperawatan prioritas yang muncul pada Tn. P diantaranya yaitu
bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
(sekret yang sulit dikeluarkan), gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi – perfusi dan hipertermia berhubungan dengan
proses penyakit (infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis di paru).

3. Perencanaan keperawatan yang penulis susun sesuai pada kebutuhan klien dan
mengacu pada standar intervensi keperawatan indonesia serta jurnal-jurnal
keperawatan.

4. Implementasi yang telah penulis lakukan sesuai dengan perencanaan yang
sudah penulis susun diantaranya yaitu mengidentifikasi kemampuan batuk dan
memonitor adanya retensi sputum, mengatur posisi semi-fowler untuk
memberikan perasaan nyaman, mengajarkan teknik batuk efektif, melakukan
fisioterapi dada, menganjurkan banyak minum air hangat untuk membantu
mengeluarkan dahak, melakukan terapi inhalasi menggunakan obat pulmicort
0,5 mg untuk mengencerkan dahak. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas serta memonitor pola napas, memonitor saturasi oksigen dan
nilai analisa gas darah, mengatur posisi semi fowler, mengajarkan relaksasi
nafas dalam serta memberikan terapi oksigen nasal kanul untuk mengurangi
rasa sesak dan memenuhi kebutuhan oksigen klien. Mengidentifikasi
penyebab hipertermia, memonitor suhu tubuh, memberikan cairan oral
,menganjurkan tirah baring serta memberikan cairan dan elektrolit melalui
intravena yaitu Nacl 0,9% 500 cc 16 tetes/menit.

5. Evaluasi keperawatan yang telah penulis lakukan adalah evaluasi sumatif dan
formatif dengan hasil evaluasi tiga diagnosa keperawatan prioritas pada Tn. P
diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia, dan yang belum teratasi bersihan
jalan napas tidak efektif dan gangguan pertukaran gas. Pada diagnosa bersihan
jalan napas lanjutkan intervensi: monitor adanya retensi sputum, ajarkan
latihan batuk efektif, anjurkan minum air hangat, berikan terapi inhalasi sesuai
program terapi. Pada diagnosa gangguan pertukaran gas lanjutkan intervensi:
monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas, monitor saturasi
oksigen, monitor nilai analisa gas darah serta berikan oksigen sesuai program
terapi.
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Mumpuni
Pengarang : Faradiba Salsabila Rahman
NIM : P17120019014
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.014 FAR a 2022
ISBN/ISSN :
Legalization : 2022-00-00
Subyek : TUBERKULOSIS PARU
Asuhan Keperawatan
Klasifikasi : KP.014 FAR a 2022
Jenis : Tugas Akhir Jurusan Keperawatan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : x,47 hlm.;ilus.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...