REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan pada Ny.I dengan Diabetes Mellitus Tipe II di Ruang Cempaka Bawah RSUP Persahabatan Jakarta Nursing Care of Mrs.I with Diabetes Mellitus Type II at Cempaka Bawah room in Persahabatan Central Publik Hospital Jakarta

Berdasarkan tujuan dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengkajian keperawatan dengan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, rekam medik, dan pemeriksaan diagnostik milik Ny.I ditemukan data yang sesuai dengan teori, yaitu klien mengatakan sering BAK pada malam hari dan cepat lapar, hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya gangguan penglihatan, dan pemeriksaan penunjang: hasil gula darah sewaktu dan HbA1c meningkat. Kesenjangan antara teori dengan hasil pengkajian yaitu: terdapat faktor resiko konsumsi minuman manis, keluhan mual dan pusing, tidak ada keluhan polidipsi, TD: 180/100 mmHg, terdapat kontipasi, dilakukan pemeriksaan lemak, glukosuria, ketonuria, elektrolit dan tidak dilakukan pemeriksaan gula darah puasa dan tes toleransi glukosa oral. Kesimpulan: terdapat kesinambungan dan kesenjangan antara teori dengan kasus Ny.I.
2. Berdasarkan hasil pengkajian, ditemukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori, yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah: hiperglikemia, resiko gangguan sirkulasi spontan, dan konstipasi. Kesenjangan antara teori diagnosa keperawatan dengan kasus Ny.I yaitu: tidak diangkat diagnosa defisit nutrisi karena tidak ada penurunan berat badan dan tidak dilakukan pemeriksaan serum albumin darah. Kesimpulan: terdapat kesinambungan dan kesenjangan antara teori dengan kasus Ny.I.
3. Perencanaan keperawatan yang disusun diprioritaskan berdasarkan kegawatan pada Ny.I. Tujuan dan kriteria hasil ditetapkan mengacu pada SLKI (2019) dan menyesuaikan kondisi yang dapat dicapai Ny.I. Rencana tindakan yang ditetapkan mengacu pada SIKI (2017). Intervensi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Ny.I,
40
sehingga tidak semua intervensi dibuat seperti: monitor keton urin dan kadar analisa gas darah karena tidak ada indikasi, anjurkan monitor kadar
glukosa darah mandiri karena keterbatasan alat yang dimiliki Ny.I, monitor elektrolit kalsium dan magnesium karena gangguan Ny.I terdapat pada elektrolit kalium dan natrium, kolaborasi obat supporitoria karena Ny.I masih bisa mengatasi secara mandiri. Modifikasi rencana keperawatan: pada diagnosa konstipasi klien dianjurkan tidur miring kiri karena posisi tersebut mengikuti anatomi colon desendens sehingga membantu peristaltik mentransfer feses lebih efektif. Kesimpulan: perencanaan keperawatan yang dibuat ditetapkan berdasarkan kegawatan, kondisi dan kebutuhan Ny.I
4. Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang dibuat. Tidak semua tindakan dilakukan, seperti: edukasi untuk pengetahuan pengelolaan diabetes karena keterbatasan waktu dinas dan kurangnya persiapan. Pelaksanaan dilakukan 3x24 jam dengan bekerjasama dengan perawat ruangan dan teman sejawat yang berdinas berbeda shift. Kesimpulan: pelaksanaan tindakan keperawatan terlaksana dengan baik meskipun tidak semuanya dilaksanakan.
5. Evaluasi keperawatan dilakukan dengan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi terakhir dilakukan pada tanggal 16-17 Oktober 2019. Masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi, masalah risiko gangguan sirkulasi spontan tidak menjadi aktual dan masalah konstipasi sudah teratasi.
6. Selama memberikan asuhan keperawatan pada Ny.I (14 s/d 17 Oktober 2019) ditemukan beberapa hambatan, antara lain:
a. Pengkajian keperawatan, dalam pemeriksaan fisik masih memiliki keterbatasan membedakan bunyi jantung murmur dan gallop karena kurangnya pengalaman. Pengkajian psiko-sosio-spiritual tidak terkaji secara lengkap karena tidak adanya keluarga yang menunggu Ny.I sehingga informasi yang didapatkan kurang. Ny.I tidak dilakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa dan tidak dilakukan pemeriksaan Tes
41
Toleransi Glukosa Oral sehingga tidak dapat melengkapi data pada pemeriksaan penunjang.
b. Perumusan diagnosa keperawatan, terdapat kekurangan dalam memprioritaskan masalah keperawatan berdasarkan kegawatan.
c. Perencanaan keperawatan, kurangnya referensi atau bahan bacaan yang menjelaskan tentang batasan waktu yang harus ditetapkan dalam tujuan keperawatan.
d. Tindakan keperawatan, dalam pelaksanaannya tidak melakukan edukasi untuk pengetahuan pengelolaan diabetes karena waktu dinas yang terbatas, serta melakukan asuhan keperawatan lebih dari satu pasien dan kurangnya persiapan.
e. Tahap evaluasi keperawatan, evaluasi ketiga diagnosa disesuaikan dengan kriteria hasil yang tercapai. Namun, pelaksanaan discharge planning tidak terfasilitasi dengan baik karena kurangnya ketelitian dan pemahaman hal tersebut.
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Dr. Tutiany, S.Kp, M.Kes
Pengarang : ELLY MARWINDA
NIM : P17120017051
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.50 ELL a 2020
ISBN/ISSN :
Legalization : 2020-05-00
Subyek : Diabetes Mellitus tipe 2
Klasifikasi : 2020.KP.50
Jenis : Tugas Akhir D III
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : ix, 42 hlm.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...