Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. E yang mengalami kanker ovarium residif dengan pasca laparatomi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo maka penulis menyimpulkan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada dalam proses keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
1. Hasil pengkajian pada klien didapatkan beberapa hasil data yang sesuai dengan teori. Pengumpulan data didapatkan melalui metode anamnesis, observasi, pemeriksaan fisik yang bersumber dari klien, keluarga, rekam medis, perawat ruangan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pada saat dilakukan pengkajian, klien dan keluarga cukup koperatif, namun terdapat hambatan dalam pengkajian yaitu kurangnya sumber/referensi mengenai pengkajian keperawatan yang khusus membahas tentang kanker ovarium residif. Penulis menyiasati masalah ini dengan mencari sumber yang relevan berdasarkan data subjektif dan objektif yang dialami pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dan sesuai prosedur.
2. Berdasarkan hasil pengkajian, penulis merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan referensi dan data yang sesuai dengan keadaan klien. Penulis merumuskan masalah yang ada sesuai dengan data aktual & resiko dan prioritas masalah yang ada yaitu: nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, keengganan melakukan pergerakan, dan resiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif.
3. Perencanaan keperawatan telah disusun berdasarkan teori dan kebutuhan klien mengenai nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, dan resiko infeksi dengan tujuan dan kriteria hasil yang terlah ditentukan.

4. Implementasi keperawatan pada klien disusun sesuai dengan teori dan kebutuhan klien. Implementasi yang telah penulis lakukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terdapat pada klien adalah manajemen nyeri, dukungan mobilisasi, dan perawatan area insisi.
5. Evaluasi keperawatan sudah dilakukan dengan hasil evaluasi tiga diagnosa utama pada klien belum teratasi namun diminimalisir agar tidak menjadi aktual, sehingga diberikan discharge planning sesuai dengan masalah keperawatan agar masalah tetap terminimalisir sehingga tidak menjadi aktual.