REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan pada Tn.A yang mengalami Gagal Ginjal Kronik di Ruang HCU IGD Lantai 2 RSUP Fatmawati Jakarta Selatan / Nursing Care of Mr.A with Chronic Kidney Diseases (CKD) at 2nd Floor HCU IGD Room in Fatmawati Central Public Hospital South Jakarta

Berdasarkan hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 08 sampai dengan 11 Oktober 2019 pada Tn. A yang mengalami Gagal Ginjal Kronik di HCU IGD Lantai 2 RSUP Fatmawati, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Hasil Pengkajian pada Tn. A didapatkan data yang sesuai dengan teori yaitu klien mengatakan sesak nafas, konjungtiva anemis, edema pada tungkai, frekuensi napas 22 x/menit cepat dan dalam, irama teratur, taktil fremitus melemah di kedua lapang paru, perkusi dada dullness di kedua lapang paru, auskultasi dada ronkhi basah kasar di kedua lapang paru, terpasang CDL dan Cimino, hasil interpretasi AGD alkalosis respiratorik terkompensasi sebagian, hasil lab ureum dan kreatinin meningkat, serta hasil lab Hb dan leukosit menurun. Cara pengumpulan data pada pengkajian ini adalah dengan metode anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan melalui rekam medik.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah didapatkan, penulis merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan referensi dan data yang ada pada klien. Penulis merumuskan 4 diagnosa keperawatan, tiga diantaranya sesuai dengan teori yaitu gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi, hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, dan Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen serta yang tidak sesuai dengan teori yaitu resiko infeksi dibuktikan dengan faktor resiko tindakan invasif, ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer dan sekunder. Terdapat faktor penghambat yaitu penulis memperoleh data yang kurang tepat dengan tanda gejala yang biasa ditemukan pada pasien dengan gagal ginjal kronik sehingga pada saat mengangkat diagnosa gangguan pertukaran gas dan hipervolemia penulis tidak menggunakan SDKI karena data yang diperoleh tidak mencapai
38
80% namun penulis memakai teori menurut Nurarif and Kusuma (2015) yang sudah disesuaikan dengan penulisan SDKI.
Pada perencanaan keperawatan telah disusun berdasarkan prioritas masalah sesuai dengan hierarki kebutuhan Maslow, tujuan dan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (2019) serta intervensi keperawatan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018). Prioritas masalah yang ditemukan pada klien terdapat 3 diagnosa keperawatan utama yaitu diagnosa keperawatan pertama adalah gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi, diagnosa keperawatan kedua adalah hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi dan diagnosa keperawatan ketiga adalah resiko infeksi dibuktikan dengan faktor resiko tindakan invasif, ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer dan sekunder.
Implementasi yang telah dilakukan sudah sesuai dengan intervensi yang di rencanakan kecuali memonitor hasil pemeriksaan thoraks, karena pada Tn A belum dijadwalkan untuk pemeriksaan thoraks sehingga penulis belum dapat memonitor hasil pemeriksaan thoraks selanjutnya. Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu memonitor tanda tanda vital setiap 8 jam, memonitor pola napas, mengauskultasi bunyi napas, memonitor saturasi oksigen, memonitor hasil AGD, mengatur posisi klien, berkolaborasi pemasangan terapi oksigen nasal kanul 3 lpm, dan berkolaborasi pemberian obat Bicarbonat 3 x 500 mg dan CaCO3 3 x 500 mg via oral), memonitor intake output, berkolaborasi dalam tindakan Hemodialisa, berkolaborasi dalam pemberian obat anti Hipertensi Candesartan 1x8mg via oral), berkolaborasi memberikan diit rendah protein 1700 kkal, memonitor tanda dan gejala infeksi lokal iskemik, mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar, dan berkolaborasi dalam pemberian obat antibiotik Cefoperazone 2 x 1gr/hari melalui. Faktor pendukung dari proses implementasi adalah klien sangat kooperatif dalam segala tindakan dan tidak ditemukan faktor penghambat.
39
Penulis melakukan evaluasi keperawatan secara formatif dan sumatif. Dimana evaluasi formatif dilakukan setiap selesai melakukan tindakan yang dilampirkan di lampiran implementasi keperawatan. Evaluasi sumatif dilakukan pada satu hari pada hari terakhir. Dari 3 diagnosa keperawatan prioritas utama yang telah penulis dapatkan, terdapat 2 diagnosa keperawatan yang belum teratasi yaitu gangguan pertukaran gas dan hipervolemi. Sedangkan diagnosa keperawatan yang tidak menjadi aktual yaitu risiko infeksi.
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Ani Nuraeni, S.Kp., M.Kes
Pengarang : TRIA ANANDA GAYATRI
NIM : P17120017037
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.37 TRI a 2020
ISBN/ISSN :
Legalization : 2020-05-00
Subyek : GAGAL GINJAL KRONIK
Klasifikasi : 2020.KP.37
Jenis : Tugas Akhir D III
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : xii, 39 hlm.; 29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...