REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Penglihatan Di Ruang Arimbi Rs Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor / Nursing Care for Mr. A With Sensory Perception Disorders: Hallucinations of Vision in the Arimbi Room Rs Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Dari pembahasan Asuhan Keperawatan pada Tn. A penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Pengkajian keperawatan pada klien tanggal 30 April 2019. Penulis melakukan wawancara terhadap klien, observasi tingkah laku klien, informasi dari perawat ruangan dan menelaah data rekam medik klien. Hasil data yang penulis dapatkan dari pengkajian menurut teori dan praktek lapangan sudah sesuai.
Hasil pengkajian pada Tn. A didapatkan data yang sesuai dengan teori yaitu klien mengatakan senang karena melihat bayangan orang tuanya yang akan menjenguk, klien mengatakan kesal karena akhir-akhir ini tidak bisa tidur karena melihat bayangan ayahnya yang akan membunuh klien, klien mengatakan bayangan lebih sering datang saat malam hari, akan tetapi klien mengatakan terkadang bayangan datang tidak sesuai waktunya, saat dikaji kosentrasi klien kurang, klien terlihat sering menyendiri, klien sering terlihat melamun ke satu arah dan tersenyum sendiri.
2. Penulis menetapkan masalah berpedoman pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Diagnosis yang penulis dapatkan adalah gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan sebagai masalah utama, kemudian isolasi sosial sebagai penyebab dari gangguan persepsi: halusinasi penglihatan, serta harga diri rendah kronis yang merupakan
53
penyebab terjadinya masalah keperawatan isolasi sosial. Diagnosis yang penulis ambil sudah sesuai data mayor yang ada pada SDKI.
3. Perencanaan keperawatan telah disusun sesuai dengan prioritas masalah menurut teori (Stuart 2013), penelitian (Suryani 2013) dan pohon masalah halusinasi menurut Sutejo (2019) serta untuk mengatasi masalah atau ketiga diagnosis utama yang ditemukan oleh penulis sudah sesuai dengan ketentuan pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Prioritas masalah yang ditemukan pada klien terdapat 3 diagnosa keperawatan utama yaitu gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan, isolasi sosial dan harga diri rendah kronis. Penulis menetapkan perencanaan untuk diagnosis gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan yaitu dengan melakukan manajemen halusinasi, perencanaan untuk diagnosis isolasi sosial yaitu dengan melakukan promosi sosialisasi, perencanaan untuk diagnosis harga diri rendah kronis yaitu dengan melakukan manajemen perilaku.
4. Implementasi keperawatan yang sudah dilakukan selama seminggu mulai dari 30 april sampai 8 Mei 2019, penulis melakukan implementasi untuk tiga diagnosa keperawatan utama yaitu gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan, isolasi sosial, dan harga diri rendah dengan menggunakan strategi pelaksanaan implementasi keperawatan dengan menggunakan komunikasi terapeutik. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat
5. Penulis mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada tanggal 8 Mei 2019 pada diagnosis gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan, isolasi sosial dan harga diri rendah kronis. Hasil evaluasi menunjukan pencapaian yang sesuai dengan implementasi yang dilakukan dengan faktor pendukung klien yang mampu melakukan implementasi yang telah diberikan oleh penulis dan perawat. Perawat ruangan turut andil untuk membantu tercapainya evaluasi keperawatan yang telah diberikan. Evaluasi
54
keberhasilan penulis sudah sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (PPNI, 2019) hasil yang telah dicapai untuk diagnosis gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan yaitu klien mampu mengendalikan halusinasinya dengan cara menghardik, mampu minum obat secara teratur dengan menyebutkan warna dan manfaat dari obat yang klien konsumsi, mampu bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan aktivitas yang terjadwal, hasil yang telah dicapai untuk diagnosis isolasi sosial yaitu klien dapat mengidentifikasi penyebab isolasi sosial, klien dapat mengenal keuntungan dan kerugian dari beruhubungan dengan orang lain, klien mampu berinteraksi dengan perawat dan teman-teman lainnya, dan hasil yang dicapai dari diagnosis harga diri rendah kronis yaitu klien mampu melakukan aspek positif yang dimiliki.
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Dinarti, S.Kp, MAP
Pengarang : SINTA ALVIONITA
NIM : P17120017032
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.32 SIN a 2020
ISBN/ISSN :
Legalization : 2020-05-00
Subyek : Gangguan Persepsi Sensori
Klasifikasi : 2020.KP.32
Jenis : Tugas Akhir D III
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : xii, 58 hlm.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...