Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan apabila batin atau jiwa kita berada dalam keadaan yang tentram dan tenang, sehingga setiap individu dapat menikmati kehidupan sehari-hari serta dapat menghargai orang lain di sekitarnya. Seseorang atau setiap individu yang mempunyai jiwa yang sehat, pasti dapat menggunakan kemampuan atau potensi yang dimilikinya secara positif serta maksimal dalam menghadapi lika-liku kehidupan, serta dapat menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan jiwanya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir yang buruk, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku yang tidak baik (Kementerian Kesehatan, 2018)
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan, penulis mendapatkan 3 diagnosis utama keperawatan antara lain ; Risiko Perilaku Kekerasan, Harga Diri Rendah Kronis dan Halusinasi pengelihatan dan pendengaran
Implementasi keperawatan yang sudah silakukan selama seminggu mulai dari 02 sampai 08 Mei 2019, penulis melakukan implementasi untuk tiga diagnosis yaitu risiko perilaku kekerasan, harga diri rendah kronis, dan halusinasi pengelihatan dan pendengaran dengan menggunakan strategi pelaksanaan implementasi keperawatan dengan menggunakan komunikasi terapeutik pada klien. Keberhasilan yang telah dicapai dari diagnosa utama risiko perilaku kekerasan : klien dapat mengontrol saat rasa marah dengan cara yang telah diajarkan, yaitu dengan tarik nafas dalam atau pukul bantal,
48
teratur minum obat serta mengungkapkan rasa kesal/menolak/meminta sesuatu secara verbal dan sholat. Harga diri rendah kronis : klien menyadari bahwa klien masih mempunyai kegiatan/ aktivitas yang dapat dilakukan yaitu mencuci pirin serta menyapu halaman, Halusinasi pengelihatan dan pendengaran : klien dapat mengendalikan halusinasinya dengan cara menghardik, teratur minum obat, bercakap-cakap dengan teman saat halusinasi datang dan sholat.