REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY DI RUMAH CEREBRAL PALSY BOGOR (RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL OF PARENTING STRESS WITH MOTOR FUNCTION OF CHILDREN WITH CEREBRAL PALSY AT RUMAH CEREBRAL PALSY BOGOR)

Latar Belakang. Anak cerebral palsy berpengaruh besar bagi psikologis orang tuanya untuk bertanggung jawab dalam merawat dan menjaga anaknya sehingga memicu timbulnya stres pengasuhan. Menurut Katelaar, et al (2008) dibutuhkan waktu untuk menerima kondisi dan merawat anak cerebral palsy. Tujuan. Mengetahui hubungan antara tingkat stres pengasuhan orang tua dengan kemampuan motorik anak cerebral palsy. Metode. Kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Terdapat 41 orang tua yang memiliki anak cerebral palsy yang merupakan anggota Rumah Cerebral Palsy Bogor. Responden diberikan kuesioner Parenting Stress Index-Short Form untuk mengukur tingkat stres dan kuesioner GMFCS-Family Report untuk mengukur kemampuan motorik anak cerebral palsy. Hasil. Orang tua yang memiliki anak cerebral palsy dengan kemampuan motorik ringan 29% mengalami stres ringan dan 12% mengalami stres berat dan orang tua yang memiliki anak cerebral palsy dengan kemampuan motorik berat 39% mengalami stres ringan dan 20% mengalami stres berat. Tidak adanya hubungan antara tingkat stres orang tua dengan kemampuan motorik anak cerebral palsy (p-value 0,790). Kesimpulan. Hubungan emosional anak dan orang tua, terapi dan sharing yang teratur dapat mengurangi tingkat stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak cerebral palsy.
(Background. Children with cerebral palsy have a big influence on their parents' psychology to be responsible for giving a care for their children, which can lead to parenting stress. According to Katelaar, et al (2008) it takes time to accept the condition and treat the children with cerebral palsy. Aim. Determine the relationship between stress levels of parents with motor function in children with cerebral palsy. Method. Quantitative descriptive with cross sectional study. There were 41 parents who had children with cerebral palsy who were members of the Rumah Cerebral Palsy Bogor. Respondents were given a Parenting Stress Index-Short Form questionnaire to measure stress levels and a GMFCSFamily Report questionnaire to measure the motor function of children with cerebral palsy Results. Parents who have children with cerebral palsy with mild impairment motor function 29% experience mild stress and 12% experience high stress and parents who have children with cerebral palsy with severe impairment motor function 39% experience mild stress and 20% experience high stress. There is no correlation between parenting stress levels and motor function of children with cerebral palsy (p-value 0.790). Conclusion. The emotional relationship between parents and child, regular therapy and sharing can reduce parenting stress levels of parents who have children with cerebral palsy.)
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Agusni Karma, SKM, M.Si
Pengarang : NISA NURMAYATI
NIM : P17127015014
Jurusan : Ortotik Prostetik
Edisi :
No. Panggil : OP 014 Nis h 2019
ISBN/ISSN :
Legalization : 2019-00-00
Subyek : Stres, Stres Pengasuhan, Cerebral Palsy, Kemamp
Klasifikasi : OP 014 2019
Jenis : Tugas Akhir Jurusan Ortotik Prostetik
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : xv, 87 hlm,; 29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...