Kesehatan mental merupakan suatu keadaan kesejahteraan psikologis yang memungkinkan
seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari potensinya, belajar dengan baik, bekerja, dan
berkontribusi kepada masyarakat. Permasalahan kesehatan pada kejiwaaan masih menjadi
tantangan yang besar dalam skala global untuk kesehatan masyarakat. Berdasarkan data data
jumlah sasaran orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat berdasarkan kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat dari tahun 2019 s.d. 2023 dengan total Jumlah Sasaran ODGJ adalah
69.032, turun -1.88% dari data tahun 2023. Data 5 Besar Diagnosa Jiwa Rawat Inap Tahun
2023 di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yaitu Paranoid Schizoprenia berjumlah
3.403 pasien. Pasien yang mengalami gangguan jiwa kronik sering kali tidak memperdulikan
perawatan diri. Hal ini menyebabkan pasien dikucilkan dalam keluarga dan Masyarakat.
Penanganan yang dapat dilakukan adalah membantu pemenuhan kebutuhan diri klien terutama
pada kebersihan diri klien . Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penerapan
personal hygiene pada pasien dengan defisit perawatan diri dalam kemandirian merawat diri di
PKJN Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar
pengkajian Indeks Kemandiran Katz. Berdasarkan hasil posttest penerapan SP 1-4 hasil
kemandirian berdasarkan indeks Kats klien meningkat menjadi 85% dimana klien sudah
mampu melakukan aktivitas perawatan diri seperti: mandi, toileting, berpakaian, makan,
berpakaian. Akhir evaluasi masih bergantung pada kontinen (masih mengompol dimalam hari).
Adanya suatu peningkatan dari bergantung menjadi mandiri maka Nn.s diberikan suatu reward
berupa permen atas peningkatan yang telah dilakukan. Jika, di interpretasikan sesuai dengan
indeks kats maka Nn.S termasuk dalam skor B yaitu terdapat kemandirian dalam semua
aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi aktivitas yaitu kontinen.